De Ranch
Merupakan arena wisata yang terletak di Lembang. Tepatnya di jalan Malabar.
Untuk mencapainya tidak sulit, dari arah Bandung menuju lembang. Nanti akan melewati perempatan yang ke kiri ke arah Tangkuban perahu (Subang) yang ke kanan ke arah Bandung dan yang lurus ke Maribaya. Ambil jalan lurus ke arah Maribaya. Kurang lebih 1 km sebelah kiri jalan lokasi De Ranc.
Tiket Masuk Rp 5000 per orang. Di dalam area ini terdapat berbagai macam permainan dan kebanyakan setiap permainan di hargai Rp 15.000 kecuali naik Delman yang seharga Rp 25.000. Adapun permainan yang ada di De Ranch antara lain : Bola Air, Sepeda Antik/Body, Naik Kuda, Naik Delman, Kuda Pony, Trampholin, Mancing, Sepeda Sirkus, Flying Fox, Panjat Tebing.
Disini juga dijual beraneka ragam makanan dan masakan. Ada yang tradisional dan modern.
Friday, December 31, 2010
Sunday, November 14, 2010
Sate Tirus Tegal
TEGAL. Kurang afdhol mengudap kuliner tusukan sate daging kambing apabila tak menyebut Kota Tegal. Sebab, aroma bakaran dagingnya memang menjadi menu andalan kota pesisir Pantai Utara Jawa ini.
Mencari warung olahan daging kambing di Tegal sangatlah mudah. Hampir semua warung menyediakannya, jumlahnya pun mencapai puluhan.
Untuk sampai ke lokasi ini tidak lah sulit. Dari arah Brebes ke Tegal, ada perempatan jalan (Pacific Mall) yang lurus ke arah semarang dan yang ke kanan ke arah Slawi. Ambil jalur kanan dan belok ke arah slawi dan memasuki jalan Kapten Sudibyo. Di ujung jalan ini berjejer penjual Sate Tirus. Silahkan pilih mana yang asli....he he he saya sendiri juga bingung mana yang asli. Atau semuanya asli?
Balibu (Bawah Lima Bulan)
Pria yang kini berusia 75 tahun adalah sebagai pelopor penjual sate di Komplek Tirus. Awalnya, Sakya tak berniat membuka warung sate kambing tapi warung tegal (Warteg) pada tahun 1980. “Sate kambing hanya sampingan,’ kata Shobirin, anak ke enam H. Yahya, yang kini mengelola warung pertama yang dirintis sang bapak.
Tak disangka, racikan sate kambing malah laku keras. Hal ini membuat H. Yahya memutuskan hanya menyediakan masakan daging kambing pada tahun 1985. Sop, gulai dan asem-asem adalah menu utama.
Kemashuran warung sate ini kemudian akhirnya membuat pria yang kini berumur 75 tahun mewariskan resep kepada delapan orang anaknya. Semuanya berjualan sate kambing Dan tercatat memilki sembilan warung, termasuk milik sang H Yahya.
Warung milik H. Yahya ini terbilang sederhana. Tercatat hanya ada tujuh kursi panjang yang mampu menampung pengunjung sebanyak 50 orang. Luas bangunan paling banter hanya 45 m2, sedangkan kondisi bangunan cukup tua dan belum ada renovasi sejak berdiri tahun 1980. ” Kami ingin mempertahankan ciri khas ini,” kata Shobirin.
Jam buka warung ini dari pukul 8 pagi hingga 10 malam. Guna memenuhi permintaan, setiap hari tak kurang dari tiga hingga empat ekor kambing yang diolah menjadi sekitar 600 hingga 800 tusuk sate.
Shobirin mengatakan kambing masih muda yang menjadi santapan para penyuka daging kambing. Harga per ekor pun di patok maksimal Rp 300 ribu per ekor. “Maksimal berumur lima bulan atau Bawah lima bulan (Balibu),” katanya.
Soal rasa, menurut saya biasa saja..... lumayan enak. Tapi agak liat dibandingkan dengan sate Pak Gino di Bandung langganan kami. Tapi lumayan lah untuk mengisi perut ketika melintasi kota tegal. Saya mencoba gule..... waduh kok rasanya hambar ya? Gule-nya tidak direkomendasi.
Menyantap sate di Tegal tak akan lengkap juga tak menyeruput teh poci. Minuman ni disajikan dengan poci yang terbuat dari tanah merah dan untuk pemanis adalah gula batu. Apabila keduanya disantap hangat-hangat kuku, klop.
Mencari warung olahan daging kambing di Tegal sangatlah mudah. Hampir semua warung menyediakannya, jumlahnya pun mencapai puluhan.
Untuk sampai ke lokasi ini tidak lah sulit. Dari arah Brebes ke Tegal, ada perempatan jalan (Pacific Mall) yang lurus ke arah semarang dan yang ke kanan ke arah Slawi. Ambil jalur kanan dan belok ke arah slawi dan memasuki jalan Kapten Sudibyo. Di ujung jalan ini berjejer penjual Sate Tirus. Silahkan pilih mana yang asli....he he he saya sendiri juga bingung mana yang asli. Atau semuanya asli?
Balibu (Bawah Lima Bulan)
Pria yang kini berusia 75 tahun adalah sebagai pelopor penjual sate di Komplek Tirus. Awalnya, Sakya tak berniat membuka warung sate kambing tapi warung tegal (Warteg) pada tahun 1980. “Sate kambing hanya sampingan,’ kata Shobirin, anak ke enam H. Yahya, yang kini mengelola warung pertama yang dirintis sang bapak.
Tak disangka, racikan sate kambing malah laku keras. Hal ini membuat H. Yahya memutuskan hanya menyediakan masakan daging kambing pada tahun 1985. Sop, gulai dan asem-asem adalah menu utama.
Kemashuran warung sate ini kemudian akhirnya membuat pria yang kini berumur 75 tahun mewariskan resep kepada delapan orang anaknya. Semuanya berjualan sate kambing Dan tercatat memilki sembilan warung, termasuk milik sang H Yahya.
Warung milik H. Yahya ini terbilang sederhana. Tercatat hanya ada tujuh kursi panjang yang mampu menampung pengunjung sebanyak 50 orang. Luas bangunan paling banter hanya 45 m2, sedangkan kondisi bangunan cukup tua dan belum ada renovasi sejak berdiri tahun 1980. ” Kami ingin mempertahankan ciri khas ini,” kata Shobirin.
Jam buka warung ini dari pukul 8 pagi hingga 10 malam. Guna memenuhi permintaan, setiap hari tak kurang dari tiga hingga empat ekor kambing yang diolah menjadi sekitar 600 hingga 800 tusuk sate.
Shobirin mengatakan kambing masih muda yang menjadi santapan para penyuka daging kambing. Harga per ekor pun di patok maksimal Rp 300 ribu per ekor. “Maksimal berumur lima bulan atau Bawah lima bulan (Balibu),” katanya.
Soal rasa, menurut saya biasa saja..... lumayan enak. Tapi agak liat dibandingkan dengan sate Pak Gino di Bandung langganan kami. Tapi lumayan lah untuk mengisi perut ketika melintasi kota tegal. Saya mencoba gule..... waduh kok rasanya hambar ya? Gule-nya tidak direkomendasi.
Menyantap sate di Tegal tak akan lengkap juga tak menyeruput teh poci. Minuman ni disajikan dengan poci yang terbuat dari tanah merah dan untuk pemanis adalah gula batu. Apabila keduanya disantap hangat-hangat kuku, klop.
Sunday, October 31, 2010
Touring Bandung - Rancabuaya (via Pangalengan)
Pagi jam 7 rombongan 16 motor dan 1 mobil H1 "Black Eagle" berangkat dari Bandung (Buah Batu) menuju Rancabuaya via Pangalengan. Terlebih dahulu semua motor diisi bensin dan Black Eagle Pertamax Plus full tank. Posisi Black Eagle selalu di belakang untuk memonitor pergerakan ke 16 motor yang konvoi. Di Bojong soang tersendat karena memang ramai. Memasuki kota banjaran, jalanan juga ramai apalagi pas lewat pasarnya... Tapi ke arah Pangalengan jalanan lancar. Jalanan sampai ke pangalengan cukup bagus, cukup nyaman untuk di lewati. Berhenti sejenak di pangalengan untuk merapikan baristan.... terus perjanlaan di teruskan melewati situ cilenca. Perjalanan ini cukup mengkawatirkan karena jalan sempit berkelok-kelok, naik turun dan tanah longsor. Alhamdulillah bisa dilewati, bahkan ada mobil sedan juga bisa lewat sini, jadi jangan kawatir..... aman asal hati-hati. Diperbatasan Bandung - Garut kita berhenti untuk menikmati pemandangan sejenak.
Perjalanan di lanjutkan menuju Cisewu, jalan bukannya semakin bagus.... ternyata jalanan semakin sulit. Tanjakan dan turunannya cukup tajam ditambah lagi banyak tebing dengan batu-batu besar yang kalau longsor bukannya lumpur tapi batu. Untuk mobil sedan masih bisa masuk, tapi cek dulu kondisi mobilnya karena tanjakannya .... ampun deh. Alhamdulillah black eagle dapat melalui dengan santai.... Berhenti sejenak sebelum memasuki cisewu untuk buang air kecil.....
Perjalanan di lanjutkan dan berhenti di Warung nasi. Istirahat .... makan siang dan sholat berjamah dulu. Hujan turun cukup lebat, tapi tidak menciutkan temen-temen untuk meneruskan perjalanan. Di dekat Rancabuaya hujan makin deras.... temen-temen motor berteduh sejenak karena hujan terlalu lebat. Kurang lebih 10 menit kita jalan lagi dan sampai di Rancabuaya. Total perjalanan kurang lebih 6 jam. Setelah putar-putar cari penginapan, kita dapat villa yang lokasinya tepat di atas bukit dan berbatasan langsung dengan laut. Subhanallah pemandangannya dari villa indah sekali.... bisa langsung liat pantai.
Sore hari..... kita cari ikan ke tempat pelelangan ikan dan minta dibakar sekalian untuk santap malam. Jam 7 semuanya sudah siap dan isi perut dengan ikan rancabuaya.
Pagi hari jam 9 setelah beberes dan olah raga, kita pulang ke Bandung. Perjalanan pulang beda dengan perginya..... pulangnya kita melewati pamengpeuk dan garut. Jalanan ke arah pamengpeuk cukup bagus dan datar. Sedangkan pamengpeuk ke arah garut jalannya berliku-liku tapi tidak se extrim via pangalengan. Aspalnya cukup mulus mulai khususnya mulai cikajang sampai garut.
Perjalanan di lanjutkan menuju Cisewu, jalan bukannya semakin bagus.... ternyata jalanan semakin sulit. Tanjakan dan turunannya cukup tajam ditambah lagi banyak tebing dengan batu-batu besar yang kalau longsor bukannya lumpur tapi batu. Untuk mobil sedan masih bisa masuk, tapi cek dulu kondisi mobilnya karena tanjakannya .... ampun deh. Alhamdulillah black eagle dapat melalui dengan santai.... Berhenti sejenak sebelum memasuki cisewu untuk buang air kecil.....
Perjalanan di lanjutkan dan berhenti di Warung nasi. Istirahat .... makan siang dan sholat berjamah dulu. Hujan turun cukup lebat, tapi tidak menciutkan temen-temen untuk meneruskan perjalanan. Di dekat Rancabuaya hujan makin deras.... temen-temen motor berteduh sejenak karena hujan terlalu lebat. Kurang lebih 10 menit kita jalan lagi dan sampai di Rancabuaya. Total perjalanan kurang lebih 6 jam. Setelah putar-putar cari penginapan, kita dapat villa yang lokasinya tepat di atas bukit dan berbatasan langsung dengan laut. Subhanallah pemandangannya dari villa indah sekali.... bisa langsung liat pantai.
Sore hari..... kita cari ikan ke tempat pelelangan ikan dan minta dibakar sekalian untuk santap malam. Jam 7 semuanya sudah siap dan isi perut dengan ikan rancabuaya.
Pagi hari jam 9 setelah beberes dan olah raga, kita pulang ke Bandung. Perjalanan pulang beda dengan perginya..... pulangnya kita melewati pamengpeuk dan garut. Jalanan ke arah pamengpeuk cukup bagus dan datar. Sedangkan pamengpeuk ke arah garut jalannya berliku-liku tapi tidak se extrim via pangalengan. Aspalnya cukup mulus mulai khususnya mulai cikajang sampai garut.
Sunday, October 10, 2010
Wisata ke Kampung Gajah
Kampung Gajah terletak di jalan Sersan Bajuri Bandung
Untuk mencapai lokasi tidak sulit, dari bandung menuju ke arah lembang atau setiabudi kemudian sampai di terminal ledeng belok ke kiri memasuki jalan Sersan Bajuri. Ikutin jalan sersan bajuri sampai sehabis pedagang bunga-bunga yang ada di pinggir jalan. Kampung gajah ini berada di sebelah kiri jalan dari arah ledeng.
Harga tiket masuk Rp 5000 per orang dan Rp 10000 untuk parkir mobil, area parkir cukup luas.... sepertinya masih ada pengembangan permainan karena terlihat masih banyak area-area yang ditutup dan sedang ada konstruksi. Katanya rencanyanya disini juga ada penginapannya.
Mainan di dalam cukup beragam tetapi mahal, berikut ini harga-harga nya:
Kereta api : Rp 15000
Perahu : Rp 50000
Area Bermain Anak: Rp 30000 per anak
Mobil-mobilan : Rp 100000
wah pokoknya kudu siap rogoh kocek yang dalam
Makanan di disini juga mahal mahal
mungkin karena yang datang kebanyakan dari jakarta sehingga pake tarif jakarta?
Untuk mencapai lokasi tidak sulit, dari bandung menuju ke arah lembang atau setiabudi kemudian sampai di terminal ledeng belok ke kiri memasuki jalan Sersan Bajuri. Ikutin jalan sersan bajuri sampai sehabis pedagang bunga-bunga yang ada di pinggir jalan. Kampung gajah ini berada di sebelah kiri jalan dari arah ledeng.
Harga tiket masuk Rp 5000 per orang dan Rp 10000 untuk parkir mobil, area parkir cukup luas.... sepertinya masih ada pengembangan permainan karena terlihat masih banyak area-area yang ditutup dan sedang ada konstruksi. Katanya rencanyanya disini juga ada penginapannya.
Mainan di dalam cukup beragam tetapi mahal, berikut ini harga-harga nya:
Kereta api : Rp 15000
Perahu : Rp 50000
Area Bermain Anak: Rp 30000 per anak
Mobil-mobilan : Rp 100000
wah pokoknya kudu siap rogoh kocek yang dalam
Makanan di disini juga mahal mahal
mungkin karena yang datang kebanyakan dari jakarta sehingga pake tarif jakarta?
Saturday, September 25, 2010
MUDIK Lebaran 2010
Tanggal 4 September 2010, pukul 00:00, saya berangkat ke Magelang dari Bandung menggunakan Jazz via jalur darat. Jalanan cukup lengang dan kondisi jalan sudah siap untuk dilalui pemudik. Mobil bisa di pacu sampai 100 km per jam khususnya di jalan lurus antara ciawi sampai dengan majenang. Tak terasa jam 3 sudah sampai di Majenang. Kemudian mampir di SPBU majenang untuk istirahat dan saur.
Sehabis subuh, perjalanan di lanjutkan dan sampai Gombong istirahat lagi karena ngantuk he he he....
Sampai magelang pagi sekitar jam 8, langsung mandi dan tidur......
Tanggal 5 September ke Yogyakarta
Pagi jam 6 sudah berangkat lagi ke Yogyakarta dengan tujuan ke Bandara Yogyakarta. Sebelumnya cari dulu Gudeg Yu Djum untuk oleh-oleh ke Bandung. Setelah di Bandara ketemu temen dan nyerahin honda jazz, saya kemudian naik taksi ke Malioboro untuk cari oleh-oleh batik pesanan istri. Berhenti di mirota dan belanja batik di sini. Terus menyusuri jalan malioboro sambil lirak lirik liat beraneka cendera mata yang dijual oleh pedagang kaki lima. Berhenti di Megaria dan liat2 batik yang unik-unik disini. Harganya juga nggak terlalu mahal..... tapi kayaknya bahannya memang agak panas. Setelah ambil beberapa potong, saya putuskan untuk naik becak ke stasiun tugu.
Beli tiket argo yang berangkat jam 12 siang ke arah bandung. Kereta masih sepi.... saya duduknya juga sendirian. jadi asik tidak ada yang ngganggu kalau tidurnya ngorok he he he. Untuk menghilangkan jenuh perjalanan.... saya main rubbi. Habis bosen main rubbi beralih ke browsing. Kebetulan bawa flash plus netbook jadi bisa berselancar ria. Tak terasa waktu sudah maghrib dan saatnya buka puasa. Pas maghrib ini kereta sudah sampai di Garut. Sampai stasiun bandung jam 8 malam. Pulang ke rumah dari stasiun naik taksi.
Tanggal 9 September Mudik lagi ke Magelang. Sekarang berangkatnya H-1 dan pesertanya seluruh anggota keluarga. Berangkat jam 6:30 keluar komplek sudah langsung macet....
Di rancaekek sampai nagrek macet total... jam 9 baru sampai di nagrek. Karena tidak tahan oleh kemacetan, kita ambil jalan ke garut. Tapi bukannya lancar.... tapi malah macet total. Dari nagrek sampai ke Kadongora habis 1 film Karate Kids. Untungnya anak-anak tidak rewel. Sampai kadongora.... iseng-iseng lewat jalur alternativ antah berantah. Pokoknya hanya liat di gps ada jalan alternatif. Akhirnya kita masukin aja jalan itu. Ternyata jalannya kecil belum beraspal. Bahkan kita ketemu truck yang mengangkut sapi yang selip dan mogok. Jalan alternatif ini melewati situ cangkuang dan situ bagendit. Akhirnya kita ketemu jalan besar ke arah singaparna. Perjalanan bandung - garut ditempuh dalam waktu 6 jam..... Perjalanan ke singaparna relatif lancar. Dari Singaparna di terusin sampai ke tasik terus ke majenang. Di majenang istirahat sekalian buka puasa di rumah makan apa ya .... lupa namanya. Rumah makannya enak dan harganya juga murah.
Jam 7 malam perjalanan di lanjutkan dan berhenti di banyumas untuk sholat isya. Sampai magelang jam 2 pagi. Langsung istirahat. Pagi jam 6 kita sudah berangkat untuk sholat ied di lapangan rin magelang. Disini ketemu beberapa temen SMA.
Pulang dari sholat ied tidur lagi..... maklum sopirnya ngantuk berat habis bergadang tadi malam. Maghrib kita keliling magelang.
Paginya tanggal 11 september, main ke taman badaan..... angon bocah.
Habis ini kita main ke sindas..... rencana mau reunian sama temen-temen SMA. Tetapi ketika sampai di lokasi reunian kepagian dan sepi. Akhirnya kita putuskan untuk keliling ke sindas dan main ke taman kyai langgeng.
Habis dari Kyai langgeng terus isi perut ke Kebon Tebu Magelang. Lokasinya di depan akmil. Makanannya lumayan enak. habis kenyang kita pulang lagi.
Tanggal 12 September.... merupakan hari pernihakan kami.
Pagi-pagi sehabis subuh.... pergi ke yogyakarta untuk booking hotel dan jemput adik. Perjalanan pagi ke arah yogya sangat sepi. Magelang - Yogyakarta cuma di tempuh dalam waktu kurang dari 1 jam. Terus booking hotel Bronto dan jemput adik di terminal yogya dan terus balik ke Magelang. Jam 9 sudah sampai di rumah magelang lagi.
Jam 2 siang berangkat lagi ke yogyakarta beserta keluarga. Perjalanan ke arah yogyakarta macet sekali. Butuh waktu 6 jam dengan rute alternatif via blondo - candi mendut dan keluar di muntilan. Jam 8 malam sudah sampai di hotel Bronto. Check in dan istirahat.
Pagi sehabis sarapan.... kita main ke keraton yogyakarta.
Sehabis subuh, perjalanan di lanjutkan dan sampai Gombong istirahat lagi karena ngantuk he he he....
Sampai magelang pagi sekitar jam 8, langsung mandi dan tidur......
Tanggal 5 September ke Yogyakarta
Pagi jam 6 sudah berangkat lagi ke Yogyakarta dengan tujuan ke Bandara Yogyakarta. Sebelumnya cari dulu Gudeg Yu Djum untuk oleh-oleh ke Bandung. Setelah di Bandara ketemu temen dan nyerahin honda jazz, saya kemudian naik taksi ke Malioboro untuk cari oleh-oleh batik pesanan istri. Berhenti di mirota dan belanja batik di sini. Terus menyusuri jalan malioboro sambil lirak lirik liat beraneka cendera mata yang dijual oleh pedagang kaki lima. Berhenti di Megaria dan liat2 batik yang unik-unik disini. Harganya juga nggak terlalu mahal..... tapi kayaknya bahannya memang agak panas. Setelah ambil beberapa potong, saya putuskan untuk naik becak ke stasiun tugu.
Beli tiket argo yang berangkat jam 12 siang ke arah bandung. Kereta masih sepi.... saya duduknya juga sendirian. jadi asik tidak ada yang ngganggu kalau tidurnya ngorok he he he. Untuk menghilangkan jenuh perjalanan.... saya main rubbi. Habis bosen main rubbi beralih ke browsing. Kebetulan bawa flash plus netbook jadi bisa berselancar ria. Tak terasa waktu sudah maghrib dan saatnya buka puasa. Pas maghrib ini kereta sudah sampai di Garut. Sampai stasiun bandung jam 8 malam. Pulang ke rumah dari stasiun naik taksi.
Tanggal 9 September Mudik lagi ke Magelang. Sekarang berangkatnya H-1 dan pesertanya seluruh anggota keluarga. Berangkat jam 6:30 keluar komplek sudah langsung macet....
Di rancaekek sampai nagrek macet total... jam 9 baru sampai di nagrek. Karena tidak tahan oleh kemacetan, kita ambil jalan ke garut. Tapi bukannya lancar.... tapi malah macet total. Dari nagrek sampai ke Kadongora habis 1 film Karate Kids. Untungnya anak-anak tidak rewel. Sampai kadongora.... iseng-iseng lewat jalur alternativ antah berantah. Pokoknya hanya liat di gps ada jalan alternatif. Akhirnya kita masukin aja jalan itu. Ternyata jalannya kecil belum beraspal. Bahkan kita ketemu truck yang mengangkut sapi yang selip dan mogok. Jalan alternatif ini melewati situ cangkuang dan situ bagendit. Akhirnya kita ketemu jalan besar ke arah singaparna. Perjalanan bandung - garut ditempuh dalam waktu 6 jam..... Perjalanan ke singaparna relatif lancar. Dari Singaparna di terusin sampai ke tasik terus ke majenang. Di majenang istirahat sekalian buka puasa di rumah makan apa ya .... lupa namanya. Rumah makannya enak dan harganya juga murah.
Jam 7 malam perjalanan di lanjutkan dan berhenti di banyumas untuk sholat isya. Sampai magelang jam 2 pagi. Langsung istirahat. Pagi jam 6 kita sudah berangkat untuk sholat ied di lapangan rin magelang. Disini ketemu beberapa temen SMA.
Pulang dari sholat ied tidur lagi..... maklum sopirnya ngantuk berat habis bergadang tadi malam. Maghrib kita keliling magelang.
Paginya tanggal 11 september, main ke taman badaan..... angon bocah.
Habis ini kita main ke sindas..... rencana mau reunian sama temen-temen SMA. Tetapi ketika sampai di lokasi reunian kepagian dan sepi. Akhirnya kita putuskan untuk keliling ke sindas dan main ke taman kyai langgeng.
Habis dari Kyai langgeng terus isi perut ke Kebon Tebu Magelang. Lokasinya di depan akmil. Makanannya lumayan enak. habis kenyang kita pulang lagi.
Tanggal 12 September.... merupakan hari pernihakan kami.
Pagi-pagi sehabis subuh.... pergi ke yogyakarta untuk booking hotel dan jemput adik. Perjalanan pagi ke arah yogya sangat sepi. Magelang - Yogyakarta cuma di tempuh dalam waktu kurang dari 1 jam. Terus booking hotel Bronto dan jemput adik di terminal yogya dan terus balik ke Magelang. Jam 9 sudah sampai di rumah magelang lagi.
Jam 2 siang berangkat lagi ke yogyakarta beserta keluarga. Perjalanan ke arah yogyakarta macet sekali. Butuh waktu 6 jam dengan rute alternatif via blondo - candi mendut dan keluar di muntilan. Jam 8 malam sudah sampai di hotel Bronto. Check in dan istirahat.
Pagi sehabis sarapan.... kita main ke keraton yogyakarta.
Monday, July 26, 2010
Dago Pakar
Dago Pakar ...... merupakan kawasan wisata berupa hutan lindung yang terletak di kawasan Bandung Utara tepatnya di Dago Atas. Untuk menuju kesana tidak sulit....cukup ikuti jalan Juanda terus ke utara kemudian ikuti plang/rambu ke arah Dago Pakar.
Tiket masuk kawasan ini Rp 10.000 per orang. Di dalamnya kita bisa lari pagi, atau jalan santai. Di kawasan ini juga terdapat 2 buah goa. Goa Jepang dan Goa Belanda. Kita bisa masuk ke dua buah goa tersebut, jika tidak membawa senter bisa pinjam senter di penyewaan senter atau ada juga guide yang siap mengantar anda menyusuri lorong-lorong gua.
Gua Belanda tembus ke arah maribaya...... kurang lebih jalan kaki selama dua jam dari Gua Belanda, anda akan sampai ke kawasan wisata Maribaya. Pemandangan sepanjang jalan ini bagus ....masih hijau dan sejuk.
Tiket masuk kawasan ini Rp 10.000 per orang. Di dalamnya kita bisa lari pagi, atau jalan santai. Di kawasan ini juga terdapat 2 buah goa. Goa Jepang dan Goa Belanda. Kita bisa masuk ke dua buah goa tersebut, jika tidak membawa senter bisa pinjam senter di penyewaan senter atau ada juga guide yang siap mengantar anda menyusuri lorong-lorong gua.
Gua Belanda tembus ke arah maribaya...... kurang lebih jalan kaki selama dua jam dari Gua Belanda, anda akan sampai ke kawasan wisata Maribaya. Pemandangan sepanjang jalan ini bagus ....masih hijau dan sejuk.
Friday, July 23, 2010
Bandung - Bali Overland 2010
Perjalanan liburan kali ini perlu tenaga, pikiran, dan biaya yang cukup menyedot kantong kami. Bandung - Bali pulang pergi yang diikuti oleh seluruh keluarga kami. Pesertanya 6 orang dewasa dan 3 orang balita. Untuk itu perlu disiasati agar perjalanan bisa nyaman berhubung bawa anak-anak balita. Agar fisik tidak terkuras, maka anak-anak dan ibu-nya naik pesawat sedangkan saya dan ibu saya naik mobil.
Hari 1 Bandung - Magelang (10 Juli 2010)
Sabtu pagi jam 8 pagi, saya sendirian nyetir dari Bandung menuju Magelang untuk menjemput Ibu. Isi pertamax Rp.300.000. Perjalanan kali ini diwarnai dengan kemacetan di ngagrek karena jalanan sedang diperbaiki dan banyaknya kendaraan akibat masa liburan anak sekolah. Perjalanan tidak bisa cepat alias merayap. Sampai di Limbangan terjadi macet total. Hampir 1 jam berhenti dikarenakan ada truck yang mogok di tanjakan limbangan. Waduh.... pengen pipis nih, saya menuju semak-semak kemudian serrrr ah lega.
Setelah melewati Gentong jalanan masih cukup padat, berhenti di Majenang di rumah makan Mergosari untuk makan siang. Memasuki perbatasan jawa tengah hujan turun cukup deras tapi jalanan cukup kosong sehingga bisa mengembangkan kecepatan agar tidak kemaleman sampai di tujuan. Kurang lebih 3 jam nyetir, istirahat lagi di SPBU gombong sekalian sholat. Habis sholat perjalanan diteruskan dan sampai di Magelang jam 7 malam. Di magelang putar-putar dulu untuk mencari kabel extension, tapi karena jalanan ramai dan sulit pakir akhirnya diurungkan dan mampir ke kupat tahu pojok dekat alun-alun magelang. Udah lama nggak makan kupat tahu magelang ..... rasanya mak-nyus tenan. Setelah kenyang langsung menuju rumah magelang untuk istirahat.
Hari 2 Magelang - Bali
Pagi hari jam 8, saya dan ibu saya berangkat menuju Bali. Sebelumnya mampir dulu di SPBU Menowo dan isi Pertamax Full Rp 456.000. Di Blabak paremono berhenti dulu untuk ziarah ke makam bapak. GPS Garmin di seting menuju Probolinggo dan langsung "GO TO". Jalanan waktu itu cukup lancar sehingga bisa nyaman dalam perjalanan. Sampai di Nganjuk mampir makan siang. Setelah isi perut dan sholat perjalan di lanjutkan. Memasuki jombang hujan lebat dan ada iring-iringan Harley yang minta jalan. Apa enaknya ya hujan-hujan pake motor .... apa nggak kedinginan tuh meskipun motornya muahal.
Memasuki Sidoarjo saat maghrib, perjalanan tetap dilanjutkan dan berhenti di SPBU Pasuruan untuk istirahat dan sholat sekalian isi pertamax Rp. 200.000, Istirahat tiduran di mobil kurang lebih 1 jam sambil buat kopi di dalam mobil. Kebetulan mobil sudah di pasang inverter dan pemanas air listrik sehingga jika perlu kopi dan teh tinggal buat saja di dalam mobil nggak usah beli. Setelah satu jam istirahat.... perjalanan di lanjutkan. Yang tadinya akan berhenti di hotel ratna probolingga berubah jadi langsung ke bali. Memasuki probolinggo jam 9 malam, cari nasi goreng dulu. Katanya 4 jam lagi nyampe di pelabuhan ketapang. Jam 10 malam mobil di geber karena kebetulan jalanan juga kosong setelah melewati situbondo dan sampai di Ketapang jam 1 dini hari. Langsung masuk Kapal dan cari tukang pijit.
Harga tiket mobil nyebrang ke gilimanuk Rp 94.000. Di kapal sambil pijit nonton final piala dunia antara Spanyol dan Belanda. Tapi karena di kapal .... jadinya gambarnya jelek...bergoyang dan berbintik-bintik. Akhirnya dari pada nonton semut bergoyang mendingan tidur saja di mobil. Nggak kerasa 1 jam berlalu dan kapal sudah mendarat di pelabuhan Gilimanuk. Mobil keluar tapi ada pungutan Rp 5000 lagi pas keluar dari kapal. Nggak tahu untuk apa lagi uang itu, terus ada pak ogah Rp 1000. Jadi total dengan ongkos kapal ferry Rp 100.000.
Setelah melalui pemeriksaan yang nggak ketat cuma diperiksa KTP saja, perjalanan dilanjutkan sambil lirak-lirik siapa tahu ada nonton bareng piala dunia di pinggir jalan. Akhirnya ketemu juga rumah makan muslim yang ada nonton bolanya. Mobil di parkir dan ibu saya ditinggal sedangkan saya ikutan nimbrung nonton bola. Nggak apa-apa cuma dapat 15 menit terakhir babak kedua. Terus dilanjutkan perpanjangan waktu 30 menit. Habis selesai nonton bola ..... terdengar adzan subuh, langsung mampir lagi ke masjid di tepi jalan untuk sholat subuh. Setelah itu perjalanan di lanjutkan dan sampai Kuta jam 8 pagi. Di kuta keliling-keliling mencari spbu yang menjual pertamax tapi tidak di temukan. Akhirnya mobil diisi premium Rp 50.000,-. Hanya untuk sementara sampai ditemukan spbu pertamax. Tapi sampai di hotel nggak juga ditemukan spbu pertamax.
Hari 3 Bali
Karena masih pagi jadinya kita main-main dulu di pantai kuta, terus survey ke jimbaran dan uluwatu sambil nyari-nyari spbu pertamax. Tapi nggak ada juga yang jual pertamax, terpaksa di isi premium Rp 300.000,-. Eh ternyata Spbu pertamax adanya di sekitar Nusa Dua dan Jalan Ke Arah denpasar. Siangnya baru masuk ke Hotel Mastapa Garden di Legian. Hotel ini kurang bersih....maklum harganya juga cuma Rp 300.000 per malam. Tapi anehnya penuh juga oleh bule-bule. Di hotel pijit dulu untuk memulihkan kebugaran dan habis itu tidur. Maghrib keluar untuk cari makan malam. Jalan sepanjang jalan legian dan pantai kuta terus pulang lagi ke hotel dan istirahat.
Hari 4 GWK - Uluwatu
Pagi-pagi jam 7 perut terasa lapar.... langsung turun ke bawah untuk ambil kupon breakfast. Breakfast di hotel ini cuma ada 3 pilihan, nasi goreng, bakmi goreng atau roti bakar. Karena perut indonesia.... saya pilih nasi goreng. Setelah beres breakfast-nya terus mandi dan cekout. Dari hotel Mastapa Garden Legian mobil di arahkan ke Bandara Ngurah Rai untuk menjemput Istri dan anak-anak yang ke Bali naik pesawat Merpati. Pesawat mendarat jam 9:30 ..... tepat waktu juga nih pesawat. Dari Bandara menuju hotel Karthi. Check-in dua kamar. Satu kamar deluxe dan satu kamar family suite. Dua orang pembantu di kamar deluxe dan Kamar Family di isi oleh Saya, Maya, Cindri, Ibu, Zetha, Naila dan Queensha. Makan siang bawa bekal dari Bandung berupa rendang sapi. Habis makan siang pada istirahat tidur siang. Jam 3 sore.... kita bergerak menuju GWK. GPS kita setting ke lokasi GWK dan Go To...di jamin tidak akan kesasar. Tiket masuk GWK Rp 20.000 per orang, parkir mobil Rp. 5000
Patung Wisnu yang belum jadi..... GWK ini merupakan taman budaya yang di gagas oleh Nyoman Nuarta dari tahun 1994. Sampai sekarang Patung ini belum selesai karena "kurang modal" katanya. Sekarang yang sudah jadi baru badan Wisnu, Kepala Garuda dan tangan Wisnu yang masing-masing bagian ini di letakkan dalam area yang berbeda. Jika patung ini telah selesai semua dan di sambung-sambung akan mencapai ketinggian 146 meter.....wow tinggi sekali. Bakal menjadi patung tertinggi di dunia dan akan mengalahkan patung liberti yang tingginya tidak sampai 90 meter. Jika patung ini telah selesai, maka patung ini kan dapat terlihat dari radius 20 km..... jadi bisa dilihat dari Kuta, Sanur dan juga jimbaran.
Di GWK ini terdapat berbagai pertunjukan tari dan seni lainnya. Tempat ini juga bisa disewa untuk dijadikan tempat resepsi pernikahan. Oh ya di sini ada mushola-nya. Jadi untuk warga muslim jangan kawatir .... bisa sholat disini.
Setelah dari GWK perjalanan dilanjutkan ke Uluwatu untuk melihat Sunset. GPS kita setting lagi dan Go To Uluwatu. Kurang lebih perjalanan ditemput dalam waktu 20 menit kita sampai di daerah Uluwatu untuk menikmati Pura Uluwatu dan Uluwatu Beach. Sampai di sana matahari tertutup oleh awan..... yah nggak dapat deh kita dapat sunsetnya. Kita turun ke pantainya yang curam. Kalau bawa anak sebaiknya menikmati aja pemandangannya dari Pura Uluwatu .... nggak usah main ke pantainya karena turunnya curam sekali dan cuapek.
Setelah puas di Uluwatu.... kita kembali ke Kuta. Mampir di Mall Discovery untuk makan malam dan kemudian istirahat di Hotel.
Hari 5 Kuta - Bedugul
Pagi hari setelah sarapan di Hotel, kita langsung menuju ke pantai Kuta. Sebenarnya jarak hotel ke Pantai Kuta dekat dan bisa jalan kaki, tapi karena banyak bawaan khususnya untuk si kecil akhirnya kita bawa mobil. Sesampainya di pantai kuta kita bermain-main pasir dan ombak. Pantainya indah sekali dengan hamparan pasir putih dan pantai yang cukup bersih. Banyak sekali yang sedang bermain selancar. Wah kayaknya asyik sekali kalau bisa main selancar ini.
Setelah dari pantai Kuta kita pulang lagi ke Hotel. Karena bawa mobil....jalannya jadi muter-muter dan sempit. Setelah 20 menit perjalanan baru nyampe di hotel terus bebersih. Untuk makan siang kita kontak 14022, dalam waktu 30 menit pesanan sudah datang. Sehabis makan dan sholat, perjalanan kita lanjutkan ke obyek wisata bedugul. Perjalanan ke Bedugul ditempuh dalam waktu kurang lebih 2 jam. Bedugul merupakan tempat wisata di pegunungan yang cukup tinggi. Jalanan berkelok-kelok dan naik cukup tajam seperti kondisi di Dieng. Siapkan kendaraan yang prima karena medan yang menanjak ini. Bedugul merupakan Pura yang lain dari pada yang lain karena terletak di sebuah danau.
Suasana di bedugul begitu asri dan sejuk karena memang terletak di pegunungan. Banyak pohon-pohon pinus serta keadaan yang lembab. Harga tiket masuk Rp 10.000 per orang. Sebaiknya datang ke sini pagi hari sebelum kabut turun.
Hari 6 Benoa - Bali Safari
Pagi hari setelah sarapan di hotel, kami pergi ke Benoa (Tanjung Benoa). Tanjung benoa merupakan wisata air yang lengkap di Bali. Disini ada berbagai macam permainan air.... antara lain Banana Boat, JetSki, Parasailing, Flying Fish, Diving, dan perahu. Harga permainan di sini cukup menguras kantong. Untuk sewa perahu menuju pulau penyu harus mengeluarkan setidaknya 1 juta rupiah selama kurang lebih satu jam. Rata-rata harga permainannya kurang lebih Rp 200.000 per orang.
Karena tim kita bawa anak kecil dan hampir semuanya kaum hawa..... maka kita putuskan untuk sewa perahu saja. Deal dengan harga satu juta selama satu jam. Kita naik perahu yang terbuat dari fiber menuju tempat ikan-ikan yang banyak. Dengan memberi makan roti tawar yang dilempar.... ikan-ikan berwarna kuning akan mendekat dengan jumlah ratusan ikan. Kita juga bisa melihat bawah dari perahu karena perahu ini bagian bawahnya ada kaca seperti di aquarium. Kemudian perjalanan dengan perahu dilanjutkan menuju pulau penyu. Disini terdapat berbagai macam hewan-hewan melata yang dapat dijadikan obyek foto.
Setelah dari Benoa, perjalanan dilanjutkan menuju ke Bali Safari. Jarak tempuh ke Bali Safari kurang lebih 45 km dan dapat dicapai dalam waktu kurang lebih 1 jam. GPS di seting menuju Gianyar tempat Bali Safari berada. Saya tinggal ikuti arah di GPS dan perjalananpun menyenangkan. Tiket masuk ke Bali Safari Rp 110000 per orang. Kalau pakai kartu kredit BCA dapat potongan 20%. Gile ya mahal amat harga tiketnya....Taman Safari Bogor yang lebih luas dan lengkap aja harga tiket masuknya hanya Rp 50.000. Beda dengan Taman Safari di Bogor yang bisa membawa mobil ke dalam area kebon binatang, kalau di Bali Safari tidak boleh bawa mobil sendiri ketika melakukan journey tapi disediakan bis khusus yang di dalamnya ada pemandu wisatanya. Di bali safari ada arena bermain dan pertunjukan dari binatang kayak di Taman Safari Bogor....tapi masih kalah lengkap dengan yang di Bogor.
Catatan..... di dalam Bali Safari ada mushola, jadi bagi yang muslim bisa sholat di dalam Bali Safari. Tapi di luar (sekitar area parkir) tidak ada mushola. Kalau mau sholat di pom bensin aja yang ada fasilitas musholanya.
Setelah dari Bali Safari....kita pulang menuju hotel. Di jalan mampir ke toko oleh-oleh Bali namanya Erlangga 2. Erlangga 2 ini terkenal dengan oleh-oleh khas bali yang cukup murah dan lengkap serta luas area parkirnya. Tapi sepertinya tempat ini banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik menengah ke bawah. Bule-bule tidak ada yang belanja di sini. Saran saya jika ingin belanja oleh-oleh lebih baik ke sukowati atau ke Mall sekalian. Kalau di Mall barangnya bagus-bagus dan bisa pakai kartu kredit tanpa tambahan charge lagi he he he.....
Hari 7 Balangan, Tanah Lot, Gilimanauk
Hari ini merupakan hari terakhir di Bali. Setelah sarapan di Hotel dan Checkout, kita menuju pantai Balangan. Pantai ini begitu indah dan masih asli. Jarang sekali wisatawan domestik yang ke sini. Kebanyakan atau hampir semuanya wisatawan asing dan mereka melakukan aktifitas selancar. Ombaknya besar dan airnya indah "biru" kontras dengan warna pasirnya yang putih bersih. Pantai ini letaknya sejajar dengan pantai Dreamland. Hanya kalau pantai Dreamland sudah terlalu banyak pengunjungnya dan agak kotor. Dari Balangan kita lanjutkan perjalanan ke Mall untuk cari oleh-oleh dan baju batik karena mau ada acara kawinan di Bondowoso. Sebelum sampai Mall....kita sholat jumat dulu di kawasan Bandara Ngurah Rai. Di Bali khususnya daerah kuta memang sulit untuk mencari Masjid. Tapi kalau di Denpasar sudah cukup banyak Masjid. Jemaah sholat jumat hari ini banyak .... antrean mobil dari para jemaah juga panjang. Oh ternyata disini banyak juga komunitas muslimnya.
Di Mall Discovery kita cari-cari oleh-oleh kerajinan dan sekalian makan siang. Nggak kerasa jam sudah menunjukkan angka 3 sore. Mobil keluar parkir dan di arahkan menuju Tanah Lot. Obyek wisata terakhir yang akan kita kunjungi. Di jalan menuju Tanah Lot menjumpai spbu pertamax.... wah kebutulan nih. Isi pertamax Rp 250.000,-. Setelah melewati jalan yang sempit dan berkelok-kelok mengikuti petunjuk GPS di mobil kita sampai juga di Tanah Lot sekitar jam 5 sore. Pas untuk liat sun set. Tapi sayang cuaca agak mendung sehingga sunsitenya malu untuk nongol :)
Kita di tanah lot sampai maghrib. Disini menikmati jagung bakar (@Rp 5000) serta cari lukisan dan baju-baju bali. Istirahat dulu di mobil sejenak sebelum perjalanan ke Gilimanuk di teruskan. Bikin kopi di mobil dan susu untuk anak-anak serta makan jagung bakar. Kira-kira jam 7 malam kita lanjutkan ke arah Gilimanuk.
Perjalanan ke Gilimanuk cukup menyita tenaga karena jalanan yang berkelok-kelok serta banyaknya mobil besar seperti Truck dan bis. Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 9 malam, perut terasa lapar dan kita berhenti sejenak di rumah makan di pinggir jalan untuk isi perut. Rumah makan ini khusus untuk travel, untuk pengunjung pribadi di kenakan biaya Rp 15.000 per orang bebas mau ambil apa aja alias prasmanan. Setelah kenyang dan cukup istirahatnya, perjalanan di teruskan ke pelabuhan Gilimanuk dan sampai di pelabuhan jam 10 malam. Ketika memasuki pelabuhan terjadi antrean yang cukup panjang. Kurang lebih 2 jam kita antri tunggu giliran untuk masuk kapal. Di kapal hanya 30 menit dan pada saat itu ombak cukup besar sehingga kapal goyangannya kerasa sekali. Saya dan Ibu saya mabok dan keringat dingin. Untung masih sanggup menahan biar tidak muntah. Begitu keluar langsung cari pom bensin untuk istirahat sebentar dan minum tolak angin. Setelah agak baikan perjalanan diteruskan.... tapi tetap saja badan terasa drop. Yang tadinya mau istirahat di bondowoso jadi berubah di banyuwangi. Kita istirahat di hotel pinggir daerah banyuwangi. Harga per kamarnya hanya Rp 140.000 per malam yang ber-ac. Kita Istirahat di sini untuk memulihkan tenaga.
Hari 8 Banyuwangi - Bondowoso
Pagi hari setelah minum teh dan sarapan seadanya.... perjalanan di lanjutkan ke situbondo. Kita berhenti sebentar di kawasan wisata pasir putih untuk isi perut alias makan siang. Habis itu perjalanan di lanjutkan ke arah Bondowoso. Di kota situbondo isi pertamax Rp 250.000,-. Sampai di Bondowoso jam 2 siang terus masuk ke hotel Palm. Harga hotel Palm kelas suite Rp 450.000 per malam. Hotelnya bersih dan besar. Ruangannya juga bagus termasuk ada kolam renangnya. Sayangnya menu breakfast-nya tidak variatif. Hanya nasi goreng dan Pecel. Bahkan untuk air putih juga tidak tersedia, kalau mau air putih harus minta ke pelayannya. Di Bondowoso ini merupakan acara kawinannya adik saya.
Hari 9 Bondowoso - Bandung
Pagi hari sarapan di hotel dan renang. Kira-kira jam 11 siang kita checkout dan menuju surabaya ke stasiun Gubeng. GPS Garmin di set ke stasium Gubeng dan Go TO. Kita harus sampai di stasiun Gubeng sebelum jam 5 sore karena kereta berangkat jam 6 sore. Jalanan ke arah Surabaya cukup sepi dan jalannya juga bagus sehingga cukup nyaman perjalanan kali ini. Di Probolinggo berhenti di rumah makan Bromo. Disini cukup banyak wisatawan yang makan siang di sini baik travel maupun individu. Nggak terasa kita menghabiskan 2 jam di rumah makan ini. Waduh sudah jam tiga nih..... dengan gaya sedikit nyontek schumacer kita libas jalanan menuju Surabaya. Ambil kanan ... hidupkan double sein. Akhirnya sampai di waru jam 4 sore, macet di porong sebelum masuk ke tol. Begitu masuk tol kita geber dan sempet balapan sama velfire hitam. Si Vellfire nggak mau di salip..... akhirnya turunin gigi dan pencet tombol overdrive dan injek gas penuh.... kesalip juga tuh vellfire dan nggak bisa ngejar.
Keluar tol apa ya lupa.... hanya ngikuti petunjuk dari gps. Keluar tol jalan cukup padat. Untung bawa gps, sehingga meski tidak kenal daerah ini sampai juga ke stasiun Gubeng jam 5 sore dan masih kebagian tiket kereta menuju Bandung.
Lumayan cukup waktu untuk istirahat sebelum kereta berangkat jam 6 sore. Kita menunggu di ruang tunggu VIP. Kereta Turangga datang tepat waktu dan berangkat ke Bandung jam 6 sore. Anak-anak dan istri serta kedua pembantu meneruskan perjalanan ke bandung dengan kereta api sementara saya mesti membawa pulang mobil sendirian. Habis kereta berangkat saya mennyempatkan dulu untuk refleksi pakai kursi. Kurang lebih jam 7 baru keluar dari stasiun gubeng. GPS di seting "Go Home". setelah di cek ternyata GPS mengarahkan lewat jalur utara sementara saya inginnya lewat yogyakarta. Setelah di pikir-pikir akhirnya okelah ikutin petunjuk GPS. Terlebih dahulu saya cari SPBU untuk isi Pertamax full Rp 450.000. Ikutin petunjuk arah via GPS ke arah Gresik, Lumajang, dan Tuban Rembang. Di rembang istirahat sejenak untuk meluruskan kaki dan tiduran 30 menit. Berangkat lagi ke arah semarang dan di tegal istirahat lagi sekalian isi pertamax Rp 250.000. Perjalanan di lanjutkan menuju paliman dan istirat sambil sholat subuh. Habis itu di lanjutkan lagi ke Bandung dan sampai bandung jam 8:30 pagi. Sampainya sama dengan yang naik kereta :)
Hari 1 Bandung - Magelang (10 Juli 2010)
Sabtu pagi jam 8 pagi, saya sendirian nyetir dari Bandung menuju Magelang untuk menjemput Ibu. Isi pertamax Rp.300.000. Perjalanan kali ini diwarnai dengan kemacetan di ngagrek karena jalanan sedang diperbaiki dan banyaknya kendaraan akibat masa liburan anak sekolah. Perjalanan tidak bisa cepat alias merayap. Sampai di Limbangan terjadi macet total. Hampir 1 jam berhenti dikarenakan ada truck yang mogok di tanjakan limbangan. Waduh.... pengen pipis nih, saya menuju semak-semak kemudian serrrr ah lega.
Setelah melewati Gentong jalanan masih cukup padat, berhenti di Majenang di rumah makan Mergosari untuk makan siang. Memasuki perbatasan jawa tengah hujan turun cukup deras tapi jalanan cukup kosong sehingga bisa mengembangkan kecepatan agar tidak kemaleman sampai di tujuan. Kurang lebih 3 jam nyetir, istirahat lagi di SPBU gombong sekalian sholat. Habis sholat perjalanan diteruskan dan sampai di Magelang jam 7 malam. Di magelang putar-putar dulu untuk mencari kabel extension, tapi karena jalanan ramai dan sulit pakir akhirnya diurungkan dan mampir ke kupat tahu pojok dekat alun-alun magelang. Udah lama nggak makan kupat tahu magelang ..... rasanya mak-nyus tenan. Setelah kenyang langsung menuju rumah magelang untuk istirahat.
Hari 2 Magelang - Bali
Pagi hari jam 8, saya dan ibu saya berangkat menuju Bali. Sebelumnya mampir dulu di SPBU Menowo dan isi Pertamax Full Rp 456.000. Di Blabak paremono berhenti dulu untuk ziarah ke makam bapak. GPS Garmin di seting menuju Probolinggo dan langsung "GO TO". Jalanan waktu itu cukup lancar sehingga bisa nyaman dalam perjalanan. Sampai di Nganjuk mampir makan siang. Setelah isi perut dan sholat perjalan di lanjutkan. Memasuki jombang hujan lebat dan ada iring-iringan Harley yang minta jalan. Apa enaknya ya hujan-hujan pake motor .... apa nggak kedinginan tuh meskipun motornya muahal.
Memasuki Sidoarjo saat maghrib, perjalanan tetap dilanjutkan dan berhenti di SPBU Pasuruan untuk istirahat dan sholat sekalian isi pertamax Rp. 200.000, Istirahat tiduran di mobil kurang lebih 1 jam sambil buat kopi di dalam mobil. Kebetulan mobil sudah di pasang inverter dan pemanas air listrik sehingga jika perlu kopi dan teh tinggal buat saja di dalam mobil nggak usah beli. Setelah satu jam istirahat.... perjalanan di lanjutkan. Yang tadinya akan berhenti di hotel ratna probolingga berubah jadi langsung ke bali. Memasuki probolinggo jam 9 malam, cari nasi goreng dulu. Katanya 4 jam lagi nyampe di pelabuhan ketapang. Jam 10 malam mobil di geber karena kebetulan jalanan juga kosong setelah melewati situbondo dan sampai di Ketapang jam 1 dini hari. Langsung masuk Kapal dan cari tukang pijit.
Harga tiket mobil nyebrang ke gilimanuk Rp 94.000. Di kapal sambil pijit nonton final piala dunia antara Spanyol dan Belanda. Tapi karena di kapal .... jadinya gambarnya jelek...bergoyang dan berbintik-bintik. Akhirnya dari pada nonton semut bergoyang mendingan tidur saja di mobil. Nggak kerasa 1 jam berlalu dan kapal sudah mendarat di pelabuhan Gilimanuk. Mobil keluar tapi ada pungutan Rp 5000 lagi pas keluar dari kapal. Nggak tahu untuk apa lagi uang itu, terus ada pak ogah Rp 1000. Jadi total dengan ongkos kapal ferry Rp 100.000.
Setelah melalui pemeriksaan yang nggak ketat cuma diperiksa KTP saja, perjalanan dilanjutkan sambil lirak-lirik siapa tahu ada nonton bareng piala dunia di pinggir jalan. Akhirnya ketemu juga rumah makan muslim yang ada nonton bolanya. Mobil di parkir dan ibu saya ditinggal sedangkan saya ikutan nimbrung nonton bola. Nggak apa-apa cuma dapat 15 menit terakhir babak kedua. Terus dilanjutkan perpanjangan waktu 30 menit. Habis selesai nonton bola ..... terdengar adzan subuh, langsung mampir lagi ke masjid di tepi jalan untuk sholat subuh. Setelah itu perjalanan di lanjutkan dan sampai Kuta jam 8 pagi. Di kuta keliling-keliling mencari spbu yang menjual pertamax tapi tidak di temukan. Akhirnya mobil diisi premium Rp 50.000,-. Hanya untuk sementara sampai ditemukan spbu pertamax. Tapi sampai di hotel nggak juga ditemukan spbu pertamax.
Hari 3 Bali
Karena masih pagi jadinya kita main-main dulu di pantai kuta, terus survey ke jimbaran dan uluwatu sambil nyari-nyari spbu pertamax. Tapi nggak ada juga yang jual pertamax, terpaksa di isi premium Rp 300.000,-. Eh ternyata Spbu pertamax adanya di sekitar Nusa Dua dan Jalan Ke Arah denpasar. Siangnya baru masuk ke Hotel Mastapa Garden di Legian. Hotel ini kurang bersih....maklum harganya juga cuma Rp 300.000 per malam. Tapi anehnya penuh juga oleh bule-bule. Di hotel pijit dulu untuk memulihkan kebugaran dan habis itu tidur. Maghrib keluar untuk cari makan malam. Jalan sepanjang jalan legian dan pantai kuta terus pulang lagi ke hotel dan istirahat.
Hari 4 GWK - Uluwatu
Pagi-pagi jam 7 perut terasa lapar.... langsung turun ke bawah untuk ambil kupon breakfast. Breakfast di hotel ini cuma ada 3 pilihan, nasi goreng, bakmi goreng atau roti bakar. Karena perut indonesia.... saya pilih nasi goreng. Setelah beres breakfast-nya terus mandi dan cekout. Dari hotel Mastapa Garden Legian mobil di arahkan ke Bandara Ngurah Rai untuk menjemput Istri dan anak-anak yang ke Bali naik pesawat Merpati. Pesawat mendarat jam 9:30 ..... tepat waktu juga nih pesawat. Dari Bandara menuju hotel Karthi. Check-in dua kamar. Satu kamar deluxe dan satu kamar family suite. Dua orang pembantu di kamar deluxe dan Kamar Family di isi oleh Saya, Maya, Cindri, Ibu, Zetha, Naila dan Queensha. Makan siang bawa bekal dari Bandung berupa rendang sapi. Habis makan siang pada istirahat tidur siang. Jam 3 sore.... kita bergerak menuju GWK. GPS kita setting ke lokasi GWK dan Go To...di jamin tidak akan kesasar. Tiket masuk GWK Rp 20.000 per orang, parkir mobil Rp. 5000
Patung Wisnu yang belum jadi..... GWK ini merupakan taman budaya yang di gagas oleh Nyoman Nuarta dari tahun 1994. Sampai sekarang Patung ini belum selesai karena "kurang modal" katanya. Sekarang yang sudah jadi baru badan Wisnu, Kepala Garuda dan tangan Wisnu yang masing-masing bagian ini di letakkan dalam area yang berbeda. Jika patung ini telah selesai semua dan di sambung-sambung akan mencapai ketinggian 146 meter.....wow tinggi sekali. Bakal menjadi patung tertinggi di dunia dan akan mengalahkan patung liberti yang tingginya tidak sampai 90 meter. Jika patung ini telah selesai, maka patung ini kan dapat terlihat dari radius 20 km..... jadi bisa dilihat dari Kuta, Sanur dan juga jimbaran.
Di GWK ini terdapat berbagai pertunjukan tari dan seni lainnya. Tempat ini juga bisa disewa untuk dijadikan tempat resepsi pernikahan. Oh ya di sini ada mushola-nya. Jadi untuk warga muslim jangan kawatir .... bisa sholat disini.
Setelah dari GWK perjalanan dilanjutkan ke Uluwatu untuk melihat Sunset. GPS kita setting lagi dan Go To Uluwatu. Kurang lebih perjalanan ditemput dalam waktu 20 menit kita sampai di daerah Uluwatu untuk menikmati Pura Uluwatu dan Uluwatu Beach. Sampai di sana matahari tertutup oleh awan..... yah nggak dapat deh kita dapat sunsetnya. Kita turun ke pantainya yang curam. Kalau bawa anak sebaiknya menikmati aja pemandangannya dari Pura Uluwatu .... nggak usah main ke pantainya karena turunnya curam sekali dan cuapek.
Setelah puas di Uluwatu.... kita kembali ke Kuta. Mampir di Mall Discovery untuk makan malam dan kemudian istirahat di Hotel.
Hari 5 Kuta - Bedugul
Pagi hari setelah sarapan di Hotel, kita langsung menuju ke pantai Kuta. Sebenarnya jarak hotel ke Pantai Kuta dekat dan bisa jalan kaki, tapi karena banyak bawaan khususnya untuk si kecil akhirnya kita bawa mobil. Sesampainya di pantai kuta kita bermain-main pasir dan ombak. Pantainya indah sekali dengan hamparan pasir putih dan pantai yang cukup bersih. Banyak sekali yang sedang bermain selancar. Wah kayaknya asyik sekali kalau bisa main selancar ini.
Setelah dari pantai Kuta kita pulang lagi ke Hotel. Karena bawa mobil....jalannya jadi muter-muter dan sempit. Setelah 20 menit perjalanan baru nyampe di hotel terus bebersih. Untuk makan siang kita kontak 14022, dalam waktu 30 menit pesanan sudah datang. Sehabis makan dan sholat, perjalanan kita lanjutkan ke obyek wisata bedugul. Perjalanan ke Bedugul ditempuh dalam waktu kurang lebih 2 jam. Bedugul merupakan tempat wisata di pegunungan yang cukup tinggi. Jalanan berkelok-kelok dan naik cukup tajam seperti kondisi di Dieng. Siapkan kendaraan yang prima karena medan yang menanjak ini. Bedugul merupakan Pura yang lain dari pada yang lain karena terletak di sebuah danau.
Suasana di bedugul begitu asri dan sejuk karena memang terletak di pegunungan. Banyak pohon-pohon pinus serta keadaan yang lembab. Harga tiket masuk Rp 10.000 per orang. Sebaiknya datang ke sini pagi hari sebelum kabut turun.
Hari 6 Benoa - Bali Safari
Pagi hari setelah sarapan di hotel, kami pergi ke Benoa (Tanjung Benoa). Tanjung benoa merupakan wisata air yang lengkap di Bali. Disini ada berbagai macam permainan air.... antara lain Banana Boat, JetSki, Parasailing, Flying Fish, Diving, dan perahu. Harga permainan di sini cukup menguras kantong. Untuk sewa perahu menuju pulau penyu harus mengeluarkan setidaknya 1 juta rupiah selama kurang lebih satu jam. Rata-rata harga permainannya kurang lebih Rp 200.000 per orang.
Karena tim kita bawa anak kecil dan hampir semuanya kaum hawa..... maka kita putuskan untuk sewa perahu saja. Deal dengan harga satu juta selama satu jam. Kita naik perahu yang terbuat dari fiber menuju tempat ikan-ikan yang banyak. Dengan memberi makan roti tawar yang dilempar.... ikan-ikan berwarna kuning akan mendekat dengan jumlah ratusan ikan. Kita juga bisa melihat bawah dari perahu karena perahu ini bagian bawahnya ada kaca seperti di aquarium. Kemudian perjalanan dengan perahu dilanjutkan menuju pulau penyu. Disini terdapat berbagai macam hewan-hewan melata yang dapat dijadikan obyek foto.
Setelah dari Benoa, perjalanan dilanjutkan menuju ke Bali Safari. Jarak tempuh ke Bali Safari kurang lebih 45 km dan dapat dicapai dalam waktu kurang lebih 1 jam. GPS di seting menuju Gianyar tempat Bali Safari berada. Saya tinggal ikuti arah di GPS dan perjalananpun menyenangkan. Tiket masuk ke Bali Safari Rp 110000 per orang. Kalau pakai kartu kredit BCA dapat potongan 20%. Gile ya mahal amat harga tiketnya....Taman Safari Bogor yang lebih luas dan lengkap aja harga tiket masuknya hanya Rp 50.000. Beda dengan Taman Safari di Bogor yang bisa membawa mobil ke dalam area kebon binatang, kalau di Bali Safari tidak boleh bawa mobil sendiri ketika melakukan journey tapi disediakan bis khusus yang di dalamnya ada pemandu wisatanya. Di bali safari ada arena bermain dan pertunjukan dari binatang kayak di Taman Safari Bogor....tapi masih kalah lengkap dengan yang di Bogor.
Catatan..... di dalam Bali Safari ada mushola, jadi bagi yang muslim bisa sholat di dalam Bali Safari. Tapi di luar (sekitar area parkir) tidak ada mushola. Kalau mau sholat di pom bensin aja yang ada fasilitas musholanya.
Setelah dari Bali Safari....kita pulang menuju hotel. Di jalan mampir ke toko oleh-oleh Bali namanya Erlangga 2. Erlangga 2 ini terkenal dengan oleh-oleh khas bali yang cukup murah dan lengkap serta luas area parkirnya. Tapi sepertinya tempat ini banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik menengah ke bawah. Bule-bule tidak ada yang belanja di sini. Saran saya jika ingin belanja oleh-oleh lebih baik ke sukowati atau ke Mall sekalian. Kalau di Mall barangnya bagus-bagus dan bisa pakai kartu kredit tanpa tambahan charge lagi he he he.....
Hari 7 Balangan, Tanah Lot, Gilimanauk
Hari ini merupakan hari terakhir di Bali. Setelah sarapan di Hotel dan Checkout, kita menuju pantai Balangan. Pantai ini begitu indah dan masih asli. Jarang sekali wisatawan domestik yang ke sini. Kebanyakan atau hampir semuanya wisatawan asing dan mereka melakukan aktifitas selancar. Ombaknya besar dan airnya indah "biru" kontras dengan warna pasirnya yang putih bersih. Pantai ini letaknya sejajar dengan pantai Dreamland. Hanya kalau pantai Dreamland sudah terlalu banyak pengunjungnya dan agak kotor. Dari Balangan kita lanjutkan perjalanan ke Mall untuk cari oleh-oleh dan baju batik karena mau ada acara kawinan di Bondowoso. Sebelum sampai Mall....kita sholat jumat dulu di kawasan Bandara Ngurah Rai. Di Bali khususnya daerah kuta memang sulit untuk mencari Masjid. Tapi kalau di Denpasar sudah cukup banyak Masjid. Jemaah sholat jumat hari ini banyak .... antrean mobil dari para jemaah juga panjang. Oh ternyata disini banyak juga komunitas muslimnya.
Di Mall Discovery kita cari-cari oleh-oleh kerajinan dan sekalian makan siang. Nggak kerasa jam sudah menunjukkan angka 3 sore. Mobil keluar parkir dan di arahkan menuju Tanah Lot. Obyek wisata terakhir yang akan kita kunjungi. Di jalan menuju Tanah Lot menjumpai spbu pertamax.... wah kebutulan nih. Isi pertamax Rp 250.000,-. Setelah melewati jalan yang sempit dan berkelok-kelok mengikuti petunjuk GPS di mobil kita sampai juga di Tanah Lot sekitar jam 5 sore. Pas untuk liat sun set. Tapi sayang cuaca agak mendung sehingga sunsitenya malu untuk nongol :)
Kita di tanah lot sampai maghrib. Disini menikmati jagung bakar (@Rp 5000) serta cari lukisan dan baju-baju bali. Istirahat dulu di mobil sejenak sebelum perjalanan ke Gilimanuk di teruskan. Bikin kopi di mobil dan susu untuk anak-anak serta makan jagung bakar. Kira-kira jam 7 malam kita lanjutkan ke arah Gilimanuk.
Perjalanan ke Gilimanuk cukup menyita tenaga karena jalanan yang berkelok-kelok serta banyaknya mobil besar seperti Truck dan bis. Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 9 malam, perut terasa lapar dan kita berhenti sejenak di rumah makan di pinggir jalan untuk isi perut. Rumah makan ini khusus untuk travel, untuk pengunjung pribadi di kenakan biaya Rp 15.000 per orang bebas mau ambil apa aja alias prasmanan. Setelah kenyang dan cukup istirahatnya, perjalanan di teruskan ke pelabuhan Gilimanuk dan sampai di pelabuhan jam 10 malam. Ketika memasuki pelabuhan terjadi antrean yang cukup panjang. Kurang lebih 2 jam kita antri tunggu giliran untuk masuk kapal. Di kapal hanya 30 menit dan pada saat itu ombak cukup besar sehingga kapal goyangannya kerasa sekali. Saya dan Ibu saya mabok dan keringat dingin. Untung masih sanggup menahan biar tidak muntah. Begitu keluar langsung cari pom bensin untuk istirahat sebentar dan minum tolak angin. Setelah agak baikan perjalanan diteruskan.... tapi tetap saja badan terasa drop. Yang tadinya mau istirahat di bondowoso jadi berubah di banyuwangi. Kita istirahat di hotel pinggir daerah banyuwangi. Harga per kamarnya hanya Rp 140.000 per malam yang ber-ac. Kita Istirahat di sini untuk memulihkan tenaga.
Hari 8 Banyuwangi - Bondowoso
Pagi hari setelah minum teh dan sarapan seadanya.... perjalanan di lanjutkan ke situbondo. Kita berhenti sebentar di kawasan wisata pasir putih untuk isi perut alias makan siang. Habis itu perjalanan di lanjutkan ke arah Bondowoso. Di kota situbondo isi pertamax Rp 250.000,-. Sampai di Bondowoso jam 2 siang terus masuk ke hotel Palm. Harga hotel Palm kelas suite Rp 450.000 per malam. Hotelnya bersih dan besar. Ruangannya juga bagus termasuk ada kolam renangnya. Sayangnya menu breakfast-nya tidak variatif. Hanya nasi goreng dan Pecel. Bahkan untuk air putih juga tidak tersedia, kalau mau air putih harus minta ke pelayannya. Di Bondowoso ini merupakan acara kawinannya adik saya.
Hari 9 Bondowoso - Bandung
Pagi hari sarapan di hotel dan renang. Kira-kira jam 11 siang kita checkout dan menuju surabaya ke stasiun Gubeng. GPS Garmin di set ke stasium Gubeng dan Go TO. Kita harus sampai di stasiun Gubeng sebelum jam 5 sore karena kereta berangkat jam 6 sore. Jalanan ke arah Surabaya cukup sepi dan jalannya juga bagus sehingga cukup nyaman perjalanan kali ini. Di Probolinggo berhenti di rumah makan Bromo. Disini cukup banyak wisatawan yang makan siang di sini baik travel maupun individu. Nggak terasa kita menghabiskan 2 jam di rumah makan ini. Waduh sudah jam tiga nih..... dengan gaya sedikit nyontek schumacer kita libas jalanan menuju Surabaya. Ambil kanan ... hidupkan double sein. Akhirnya sampai di waru jam 4 sore, macet di porong sebelum masuk ke tol. Begitu masuk tol kita geber dan sempet balapan sama velfire hitam. Si Vellfire nggak mau di salip..... akhirnya turunin gigi dan pencet tombol overdrive dan injek gas penuh.... kesalip juga tuh vellfire dan nggak bisa ngejar.
Keluar tol apa ya lupa.... hanya ngikuti petunjuk dari gps. Keluar tol jalan cukup padat. Untung bawa gps, sehingga meski tidak kenal daerah ini sampai juga ke stasiun Gubeng jam 5 sore dan masih kebagian tiket kereta menuju Bandung.
Lumayan cukup waktu untuk istirahat sebelum kereta berangkat jam 6 sore. Kita menunggu di ruang tunggu VIP. Kereta Turangga datang tepat waktu dan berangkat ke Bandung jam 6 sore. Anak-anak dan istri serta kedua pembantu meneruskan perjalanan ke bandung dengan kereta api sementara saya mesti membawa pulang mobil sendirian. Habis kereta berangkat saya mennyempatkan dulu untuk refleksi pakai kursi. Kurang lebih jam 7 baru keluar dari stasiun gubeng. GPS di seting "Go Home". setelah di cek ternyata GPS mengarahkan lewat jalur utara sementara saya inginnya lewat yogyakarta. Setelah di pikir-pikir akhirnya okelah ikutin petunjuk GPS. Terlebih dahulu saya cari SPBU untuk isi Pertamax full Rp 450.000. Ikutin petunjuk arah via GPS ke arah Gresik, Lumajang, dan Tuban Rembang. Di rembang istirahat sejenak untuk meluruskan kaki dan tiduran 30 menit. Berangkat lagi ke arah semarang dan di tegal istirahat lagi sekalian isi pertamax Rp 250.000. Perjalanan di lanjutkan menuju paliman dan istirat sambil sholat subuh. Habis itu di lanjutkan lagi ke Bandung dan sampai bandung jam 8:30 pagi. Sampainya sama dengan yang naik kereta :)
Subscribe to:
Posts (Atom)